Laman

Kamis, 03 Februari 2011

Demonstran Pro Mubarak Gunakan Senjata Otomatis Untuk Menyerang


Senjata api berat otomatis menyerang kamp demonstran anti-pemerintah di Kairo Tahrir Square sebelum fajar pada hari Kamis ini (3//2) dalam peningkatan dramatis dari apa yang tampak serangkaian serangan yang direncakan terhadap para demonstran anti Mubarak.Setidaknya tiga pengunjuk rasa tewas oleh tembakan, menurut salah satu aktivis.
Para pengunjuk rasa menuduh rezim Mubarak menggunakan kekuatan preman yang dibayar dan polisi berpakaian preman untuk menghancurkan gerakan mereka, sehari setelah presiden 82 tahun tersebut berpidato menolak untuk mundur. Demonstran memamerkan lencana ID polisi demonstran pro Mubarak, mengatakan ID tersebut direbut dari para penyerang mereka.
Kekerasan semakin intensif semalam, pada saat semburan tembakan senjata otomatis dan tembakan tunggal yang kuat menghujani ke alun-alun Tahrir mulai pukul sekitar 4 pagi dan terus berlanjut selama lebih dari dua jam.
Penyelenggara aksi unjuk rasa anti Mubarak, Mustafa el-Naggar mengatakan ia melihat tiga mayat demonstran tewas yang dibawa menuju ambulans. Dia mengatakan tembakan itu datang dari setidaknya tiga lokasi di kejauhan dan militer Mesir, yang telah mengelilingi alun-alun Tahrir dengan tank selama berhari-hari untuk mencoba untuk menjaga ketertiban, sama sekali tidak melakukan intervensi.
AP Television News menunjukkan satu tank menyebarkan asap tebal di sepanjang jembatan jalan raya persis di utara alun-alun dalam upaya nyata untuk mencabut penyerang dari titik pandang yang tinggi. Kedua belah pihak tampaknya berjuang untuk mengontrol jembatan, yang mengarah ke sebuah jembatan utama di atas Sungai Nil.
Dalam kegelapan, sekelompok laki-laki pro Mubarak melemparkan bom molotov dan melemparkan batu dari jembatan. Beberapa orang lainnya menyeret dua tubuh yang sudah tidak bernyawa dari daerah tersebut. (fq/ap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar